Kicaun Burung poksay Di Kalimantan

 Kicaun Burung poksay 


Laughingthrush adalah kelompok burung kicauan yang berasal dari genus Garrulax dan Trochalopteron dari keluarga Leiothrichidae. Dari kedua genus tersebut, garullax lah yang cukup dikenal dikalangan penggemar burung, karena di dalamnya terdapat beberapa jenis burung kicauan yang cukup dikenal yaitu poksay dan hwamei. Berikut 9 jenis burung poksay yang terkenal di Indonesia

1. Poksay jambul (Garrulax leucolopus)


Poksay jambul disebut juga dengan nama white-crested laughingthrush merupakan jenis burung kicau yang sempat popular di Indonesia beberapa tahun silam. Jenis burung ini merupakan jenis burung impor yang memiliki penyebaran mulai dari Himalaya hingga Indochina.

Suara poksay jambul cukup keras, bahkan bisa sangat berisik, meski begitu suara kicauannya ternyata mampu memberikan kenangan tersendiri terutama bagi para penggemar burung yang pernah memeliharanya di tahun 1990-an.


2. Poksay hongkong (Garrulax chinensis)


Poksay hongkong manjadi poksay yang dinilai lebih tinggi, karena mempunyai kicau yang lebih bagus. Poksay ini pernah menjadi langka saat ada wabah flu burung, karena burung ini di impor dari luar (hongkong).

Selain poksay jambul, poksay hongkong pernah mengalami masa jayanya di era 1990-an. Burung ini bahkan mendominasi hampir semua pasar-pasar burung di Indonesia. Suaranya yang mengalun merdu dengan gaya tarungnya yang khas membuat banyak penggemar burung tergila-gila memelihara burung poksay ini. 

Kini, poksay hongkong cukup sulit ditemukan, dan biasanya hanya pada musim-musim tertentu saja burung ini banyak ditemukan di pasar-pasar burung berukuran besar. Oleh karena itu, menangkarkan poksay hongkong adalah salah satu cara yang cukup bijak guna lebih menyemarakkan dunia kicaumania. 

3. Poksay sumatra (Garrulax bicolor)




Poksay sumatra atau Sumatran laughingthrush yang oleh sebagian kicaumania sering disebut juga sebagai poksay jambul merpakan burung poksay endemik Sumatra. Keberadaan dan populasi spesies ini cukup mengkhawatirkan akibat hilangnya habitat dan juga maraknya perburuan liar untuk tujuan perdagangan. Karena itu sejak tahun 2010 lalu, poksay sumatra masuk dalam daftar merah ICUN dan dikategorikan sebagai Rentan (VU).

Suara kicauannya cukup ramai dan sangat berisik, sekilas mempunyai kemiripan dengan suara poksay jambul.

4. Poksay kuda (Garrulax rufifrons) 


Poksay kuda adalah poksay yang mempunyai kicau sangat keras. Poksay ini (Garrulax rufifrons) yang merupakan spesies endemik di Jawa yang sekarang keberadaan spesies ini makin jarang ditemukan, bahkan langka.

Salah satu spesies burung poksay yang termasuk sangat langka adalah poksay kuda atau rufous-fronted laughingthrush. Jenis poksay ini adalah endemik Pulau Jawa yang sejak tahun 2013 lalu masuk dalam daftar merah IUCN dengan status Terancam Punah. Meski telah dilakukan berbagai upaya penangkaran, termasuk salah satunya yang pernah dilakukan oleh Cikananga Wildlife Center di Sukabumi, namun tanpa dukungan dari banyak pihak, maka upaya tersebut tidak akan bisa menurunkan statusnya. 


5. Poksay mantel (Garrulax palliatus) 


Poksay mantel atau poksay medan adalah jenis poksay lokal yang bisa didapat di Indonesia dan sekitarnya. Poksay ini berwarna gelap.

Poksay mantel atau Sunda laughingtrush merupakan jenis burung poksay yang endemik Sumatera dan Kalimantan. Di Sumatera poksay mantel banyak ditemkan di sepanjang Bukit Barisan, sedangkan di Kalimantan keberadaan mereka terbatas di pegunungan di wilayah Kalimantan bagian utara, mulai dari Gunung Kinabalu hingga Usun Apau, Gunung Duit, dan dekat Gunung Mulu pada ketinggian 300-2000 mdpl. 

Di beberapa daerah, poksay mantel sering disebut juga dengan sebutan poksay medan. Suara kicauannya cukup kencang dan sangat berisik.


6. Poksay samho  


Poksay samho adalah satu dari beberapa jenis burung poksay yang pernah popular di Indonesia. Ada dua jenis dari burung samho yang bisa dibedakan dari asal penyebarannya yaitu Rusty laughingthrush (Garrulax poecilorhynchus)ang tersebar di seluruh Taiwan, dan Buffy laughingthrush (Garrulax berthemyi) yang tersebar di daratan China.

7. Poksay genting atau mandarin 


Poksay genting dikenal sebagai burung poksay yang sangat aktif. Jadi, kandang yang digunakan harus kokoh dan luas, dan cukup menggunakan satu tenggeran saja. Poksay ini bisa menjadi poksay alternatif untuk poksay hongkong yang mahal dan langka, karena suaranya mirip dengan poksay hongkong.

Poksay genting atau lebih dikenal dengan sebutan poksay mandarin menjadi salah satu jenis burung peliharaan alternatif bagi ingin memelihara burung jenis poksay. Spesies ini cukup popular dan banyak dipelihara oleh penggemar burung di Indonesia.  

Ada dua jenis burung poksay genting yang dikenal yaitu Chestnut-capped laughingthrush (Garrulax mitratus) yang banyak ditemukan di Sumatera, dan Chestnut-hooded laughingthrush (Garrulax tracheri) yang banyak ditemukan di Kalimantan. Perbedaan paling mencolok dari keduanya adalah warna yang terdapat pada bagian lingkar matanya. Poksay genting yang berasal dari Sumatera mempunyai warna keputihan, sedangkan yang berasal dari Kalimantan mempunyai warna kekuning-kuningan.



8. Poksay hitam (Garrulax lugubris


Poksay lokal ini ada 2 ras di Indonesia, yaitu poksay ras sumatera dan ras kalimantan. Burung poksay yang mempunyai kulit tanpa bulu di sekitar mata dan pipi berwarna biru adalah ras sumatera dan jika berwarna pipi kekuningan adalah ras Kalimantan. Poksay dengan paruh jingga adalah ras Sumatera dan paruh merah adalah ras Kalimantan.

Poksay hitam atau Black laughingthrush adalah jenis burung penetap yang umum ditemukan di hutan-hutan yang ada di wilayah pegunungan di Sumatera. 
Poksay hitam dikenal di kalangan kicaumania sebagai jenis burung yang bersuara sangat berisik, suara kicauannya bahkan memiliki kemiripan dengan suara poksay jambul. 



9. Hwamei atau wambi 


Selain dari jenis poksay yang kita kenal, burung hwamei atau wambi termasuk salah satu anggota dari keluarga burung poksay. Seperti juga poksay samho, hwamei mempunyai dua jenis yang memiliki penyebaran yang berbeda yaitu hwamei china (Garrulax canorus) yang tersebar di seluruh daratan China, dan hwamei taiwan (Garrulaz taewanus) yang tersebar di seluruh Taiwan. Perbedaan keduanya yang paling mencolok bisa dilihat dari tebal-tipisnya alis putih di atas matanya.  


Itulah 9 jenis burung poksay yang dikenal mempunyai suara kicauan yang cukup mengalun dan merdu, meski begitu tidak semua jenis poksay ini layak menjadi burung peliharaan. Karena sebagian di antaranya termasuk jenis burung yang dilindungi dan berada dalam kondisi kritis.  


Semoga bermanfaat




No comments

Powered by Blogger.