Mengenal Burung Jalak Bali

by 22:43:00
Mengenal Burung Jalak Bali


Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm, dari suku Sturnidae. Ia turut dikenali sebagai Curik Ketimbang Jalak.Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan betina serupa.

Endemik Indonesia, Jalak Bali hanya ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali. Keberadaan hewan endemik ini dilindungi undang-undang.

Jalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910. Nama ilmiah Jalak Bali dinamakan menurut pakar hewan berkebangsaan Inggris, Walter Rothschild, sebagai orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia pengetahuan pada tahun 1912.


Jalak bali mempunyai fisik yang amat unik. Ukuran tubuhnya termasuk dalam kategori sedang berkisaran antara 22 hinggan 26 cm waktu dewasa. Mempunyai bulu putih di semua tubuhnya, jika pada ujung ekor serta sayapnya berwarna hitam. Mata berwarna cokelat tua, area di sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan berwarna biru tua.

 Sisi bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, memiliki warna biru cerah serta kaki yang berwarna keabu-abuan. Namun di bagian belakang kepala ada bulu surai yang berwarna putih. Jalak bali memiliki kaki berwarna abu-abu dengan 4 jari jemari ( 1 ke belakang serta 3 ke depan ). Paruh runcing dengan panjang antara 2 – 5 cm, dengan wujud yang khas di mana di bagian atasnya ada peninggian yang memipih tegak. Warna abu-abu agak kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecokelat-cokelatan. Sukar membedakan ukuran badan burung jalak bali jantan dengan betina, tetapi secara umum yang jantan agak semakin besar serta mempunyai kuncir yang lebih panjang. Jalak bali adalah type burung omnivora.

Beo Nias (Gracula religiosa robusta)

by 22:38:00
Beo Nias (Gracula religiosa robusta)


Beo Nias (Gracula robusta) adalah sejenis burung anggota familia Sturnidae (jalak dan kerabatnya) yang hanya dapat ditemukan di pulau Nias, Sumatera Utara, Indonesia.Habitat alaminya yaitu hidup di hutan-hutan basah, terutama di bukit-bukit dataran rendah sampai dengan dataran tinggi 1000 sampai 2000 di atas permukaan laut. Burung ini merupakan fauna endemik dari daerah Nias yang dikenal dengan nama Ciong

Beo nias merupakan salah satu subspesies (anak jenis) burung beo yang hanya terdapat (endemik) di pulau Nias, Sumatera Utara. Beo nias yang mempunyai ukuran paling besar dibandingkan subspesies beo lainnya paling populer dan banyak diminati oleh para penggemar burung beo lantaran kepandaiannya dalam menirukan berbagai macam suara termasuk ucapan manusia.


Beo Nias ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Sumatera Utara. Subspesies beo yang mempunyai nama latin Gracula religiosa robusta ini sering disebut juga sebagai Ciong atau Tiong. Dalam bahasa Inggris, burung endemik ini biasa disebut Common Hill Myna.

Ciri dan Tingkah Laku Beo Nias. Beo nias (Gracula religiosa robusta) termasuk burung berukuran sedang dengan panjang tubuh sekitar 40 cm. Ukuran beo nias lebih besar dari pada jenis beo lainnya.Bagian kepala burung beo nias berbulu pendek. Sepanjang cuping telinga beo nias menyatu di belakang kepala yang bentuknya menggelambir ke arah leher. Gelambir cuping telinga ini berwarna kuning mencolok. Di bagian kepala beo nias juga terdapat sepasang pial yang berwarna kuning dan terdapat di sisi kepala. Iris mata burung endemik ini berwarna coklat gelap. Paruhnya runcing berwarna kuning agak oranye. Hampir seluruh badan beo nias tertutup bulu yang berwarna hitam pekat, kecuali pada bagian sayap yang berbulu putih. Kaki burung endemik nias ini berwarna kuning dengan jari-jari berjumlah empat. Tiga jari di antaranya menghadap ke depan, sedangkan sisanya menghadap ke belakang.

Habitat dan Persebaran. Burung beo nias (Gracula religiosa robusta) merupakan satwa endemik Sumatera Utara yang hanya bisa dijumpai di Pulau Nias dan sekitarnya seperti Pulau Babi, Pulau Tuangku, Pulau Simo dan Pulau Bangkaru.

6 Jenis Burung Nuri Asli Indonesia yang Bercorak Indah

by 20:15:00
6 Jenis Burung Nuri Asli Indonesia yang Bercorak Indah


Burung nuri merupakan burung yang masuk dalam kategori burung bercorak indah. Meski burung jenis ini sudah tersebar luas sampai seluruh dunia, namun 40% dari spesies ada di Indonesia. Sehingga beberapa burung nuri ini hanya ada di Indonesia saja. Bahkan beberapa dari burung nuri ini tergolong sangat indah corak dan warnanya. Memangnya burung nuri dari Indonesia coraknya secantik apa sih? Tidak usah dijawab panjang lebar, ada baiknya kamu lihat ulasannya berikut ini.

1.Nuri Kepala Hitam



nuri yang satu ini punya ciri yang amat khas pada bagian kepalanya. Di bagian itu terdapat corak hitam yang biasanya ada di bagian atas kepalanya. Sekilas nuri ini mirip seperti nuri Pelangi, hanya kepalanya ada bagian corak hitamnya.

Burung ini tergolong yang paling banyak diantara jenis burung nuri. Sehingga tidak heran jika banyak kita jumpai di sekitar kita, baik itu di penangkaran maupun di kebun binatang.

2.Nuri Pelangi



Nah, jika tadi kamu masih bingung perbedaannya, kali ini pasti kamu sudah tahu dengan jelas bedanya. Kalau nuri pelangi warnanya merah, kuning, hijau dan juga biru tanpa hitam. Terlepas dari perbedaan tersebut, keduanya memang nyaris sama indahnya.

Gabungan warna itu terlihat sangat hidup dan mencolok dibanding yang lainnya. Bisa dibilang jenis yang satu ini juga masih tergolong umum dan banyak dijumpai. Meski lebih jarang dibandingkan nuri kepala hitam, namun kamu masih tetap bisa menikmati keidahannya di taman safari bagian kandang burung-burung.

3.Nuri Hitam



Nah, ini dia jenis nuri yang paling terlihat seram diantara jenis lainnya. Bahkan tidak masuk kategori foto imut tentang burung jika dimasukkan dalam album wanawisata. Bagaimana tidak, liat saja warnanya yang hitam semua. Sekilas hampir mirip seperti gagak, hanya saja tidak sehitam itu bulunya, juga bagian paruhnya yang bengkok.

Namun meski begitu, masih tetap burung jenis ini punya corak yang khas dan daya tarik yang indah. Meski tidak mencolok, justru dengan corak seperti ini burung nuri Hitam bisa selamat dari ancaman kepunahan akibat perburuan liar. Karena jarang yang mau menangkap burung ini, sebab menurut pemburu, warnanya buruk.

4.Nuri Merah



nuri merah punya ciri khas yang sangat mencolok dibandingkan dengan jenis yang lainnya. Warnanya merah menyala tanpa ada corak lainnya. Ini merupakan daya tarik yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

Bahkan karena keindahan warnanya yang inilah kabarnya nuri merah diambang kepunahan. Selain karena perburuan liar, penangkaran burung nuri merah tergolong cukup lambat. Sehingga kemungkinan kepunahannya sudah sampai di ambang batas.

5.Nuri Kate



Mirip dengan nuri merah, nuri kate juga masuk dalam daftar kepunahan. Masalahnya masih seputar perburuan liar yang membabi buta. Ciri dari burung yang satu ini adalah ukurannya yang mini dan warnanya hijau polos sedikit dekil.

Karena jenisnya yang kecil inilah dinamai kate, yang maksudnya sama seperti penamaan ayam kate, yakni mini. Bahkan saking mininya, bisa dibilang ini yang paling mini dibandingkan sekian banyak jenis burung nuri yang ada. Menurut peta persebaran fauna di Indonesia, nuri kate termasuk hewan yang banyak tersebar di wilayah Papua.

6.Nuri Kalung Ungu



Burung yang satu ini juga termasuk burung yang unik dan juga spesial. Lihat saja coraknya yang unik seperti ini, ada semacam corak ungu di bagian lehernya. Meski sekilas, dapat terlihat corak ungu tersebut seperti kalung yang sedang di pakai di leher. Namun jika ingat corak merahnya, sekilas kita akan ingat pada jenis lainnya, yakni nuri merah.

Bedanya pada nuri merah hanya polos tanpa corak. Juga ukurannya yang cukup berbeda jauh. Jika nuri merah ukurannya kecil, nuri kalung ungu punya ukuran yang agak besar dan tegap. Tetapi keduanya juga termasuk beberapa dari yang paling bagus coraknya untuk nuri khas Indonesia.


Rahasia Telur Kenari menetas cepat, banyak dan optimal

by 18:03:00
Rahasia Telur Kenari menetas cepat, banyak dan optimal


Tips Rahasia membuat Telur Kenari menetas cepat, banyak dan maksimal, Burung kenari masih menjadi salah satu burung primadona semua kalangan, memang salah satu burung yang masih menjadi top brand untuk di buddidayakan adalah kenari. Meskipun harganya kalah jauh dibandingkan dengan burung cocak rowo, namun perawatan dan pemeliharaan untuk penangkarannya lebih mudah kenari ketimbang cocak Rowo. Nahbagi anda yang membudidayakan burung kenari, pastinya sering mengalami banyak kendala, namun janga khawatir bagi orang  yang akan sukses di dunia maupun diakhirat pastinya anda tidak boleh menyerah karena semua ada jalannya. Jalan terbaik untuk menyelesaikan suatu masalaha dalah pengalaman dan ilmu. Banyak orang yang sukes di dalam dunia burung dengan modal ketekunan dan keuletan serta insting yang bagus, nah semua itu diperoleh tidak mudah kan, bahka banyak pengorbanan yang harus dilakukan untuk menuai suatu kesuksesan. Demikian juga halnya dengan kesusksesan memelihara dan membudidayakan burung kenari. Banyak orang memiliki tips dan trik yang telah diaplikasikan untuk membuat hasil yang lebih baik, bahkan yang diberi gelar suhu/master kenari banyak mengalami proses try and eror guna mendapatkan hasil yang memuaskan.  


 
lanjut ke artikel mengenai Rahasia membuat Telur Kenari menetas cepat, banyak dan maksimal, Nah yang paling banayk mengalami sulitnya menetaska telur burung kenari bukan anda saja, banyak orang mengalamainya, namun tidak banyak yang berhasil, yang berhasil menelorkan dengan cepat, banyak dan hasil maksimal hanya beberapa orang saja. Bahkan banyak pula yang mengalai burung kenarinya stress, burung kenarinya sakit, dan tidak mau bertelor sehingga banyak pula yang gagal dan menyerah di bisnis ini, seperti yang saya katakan diatas ciri2 orang yang sukses adalah jika mengalami sebuah hambatan atau masalah akan membuat masalah tersebut menjadi cambuk semangat untuk membuat haslinya menjadi lebih bagus lagi. Jangankan anda penemu lampu saja melakukan kegagalan 99 kali untuk menemukan lampu, coba bayangkan jika di eksperiment ke 98 dia menyerah mungkin sampai saat ini kita tidak bisa menemui lampu he2. oke mari kita bahas secara detail mengenai masalah penyebab telur kenari tidak menetas secara pengalaman memang banyak orang yang menyatakan bahwa telur kenari yang terkena air, tidak bisa menetas, tentu hal ini benar namun apa hanya hal itu saja yang menyebabkan telur kenari tidak bisa menetas ? tentu masih banyak lagi hal lain yang menyebabkanya silahkan simak berikut ini     


Rahasia agar Telur Kenari menetas cepat, banyak dan maksimal, Telur burung kenari yang tidak bisa menetas secara teori dipengaruhi faktor external dan internal, Faktor external (luar) adalah faktor yang dipengaruhi oleh kondisi luar, seperti suhu, cuaca, getaran, terinfeksi virus/bakteri dari luar dan sebagainya. Sedangkan faktor internal lebih dipengaruhi oleh pengaruh dari dalam seperti hormon induk, faktor genetik, kesuburan telur, kekurangan nutrisi dalam telur, kelebihan dan kekurangan kalsium, dan sebagainya akan kita bahas nanti satu persatu. 

A. Faktor internal yang mempengaruhi telur burung kenari tidak menetas 

1. Fertil dan Infertil ( ada /Tidak ada sel benih )
Telur Burung kenari yang tidak menetas akan sangat mudah dideteksi pertama kali  adalah ketika telur di teropong maka tidak terlihat benih atau bibit atau sel anakan. Nah peneropongan ini juga tidak sembarangan lho ya, karena caranya adalah ada 2 kali peneropongan agar burung bisa dicek perkembanganya dan jika tidak jadi langsung bisa dieksekusi (dibuang dari kelompoknya). Peneropongan telur pertama dilakukan hari ke 5, dan peneropongan ke dua adalah 2-4 hari berikutnya dan peneropongan telur (terakhir ) adalah hari ke 11. Karena telur burung kenari dierami selama 14 hari. rumus peneropongan terakhir adalah 3 hari sebelum telur selesai masa pengeramanya, misalnya burung pleci masa pengeramanya 12 hari maka hari ke 9 adalah peneropongan terakhir untuk burung pleci.

Fungsi peneropongan pertama untuk melihat kondisi awal burung fertil(subur) atau infertil (tidak subur) jika tidak subur maka segera pindahkan, buang, atau digoreng karena telur infertil akan sia-sia saja jika tetap di erami.

Fungsi peneropongan kedua adalah  untuk mengetahui apakah embrio telor akan berkembang baik dengan terlihat denyut jatungnya, atau embrio telor mati muda, nah harus segera di buang jika telur tidak gas amoniak dalam telur mati ini bisa mencemari lingkungan baik sarang maupun mesin tempat penetasan.

Fungsi peneropongan terakhir adalah untuk mengetahui apakah burung tumbuh berkembang dengan baik seperti ada terlihat organ-organ sayap, paruh, dan kaki. 
Contoh gambar peneropongan Telur fertil (subur)


Telur subur sebelah kiri baru berumur 5-6 hari terlihat ada embrionya, sedang telur kanan memiliki embrio yang sudah besar artinya sudah sekitar 2 minggu.
Contoh gambar peneropongan telur infertil (tidak subur)


Berikut ini lima faktor dari induk yang menyebabkan telur tidak subur atau infertil :
Masalah genetik dari induk burung.
Mengalami masalah sosiaL
Mengalami masalah nutrisi.
Mengalami masalah fisik
Mengalami masalah lingkungan

2. Telur terinfeksi bakteri atau virus

Telur burung kenari juga bisa mengalai serangan virus amupun bakteri, nah hal ini bisa disebabkan karena beberapa hal seperti:

a. Telur terkontaminasi dengan tangan saat memegang telur untuk diteropong, biasanya anda lupa menseterilkan tangan anda saat meneropong, untuk menghindari telur terinfeksi bakteri dan virus dari tangan anda sebaiknya anda mengunakan antiseptik/desinfektan yang dijual diapotek2.

b. Telur terkontaminasi dari mesin penetas yang jarang dibersihkan. Solusinya segera bersihkan alat penetas telur dengan cairan desinfektan.

c.Sarang burung yang kotor juga bisa menyebabkan telur terinfeksi bakteri dan virus, solusinya segera semprot dengan cairan desinfektan setiap minggu. 


Gambar kiri menunjukan ada sebuah cincin pada telur yang berusia 5-6 hari. Cincin ini dibentuk oleh bakteri yang terkonsentrasi dan menyerang membran telur. Hal ini bisa terjadi pada saat awal bertelur, bisa juga pada saat awal dierami. Gambar di sebelah kanan menunjukkan cincin bakteri menyerang embrio muda, sehingga mati di dalam telur

3. Embrio Telur Kekurangan Nutrisi 

Kekurangan nutrisi pada embrio telur jelas akan berpengaruh terhadap perkembangbiakan embrio didalam telur, bayagkan saja cadangan makanannya kurang, manamungkin telur bisa berkembang biak dengan baik, bakan bisa mati sebelum menetas. Nutrisi yang sangat penting diperlukan untuk penetasa telur adalah vitamin dan mineral ( mangan [Mg], Fe, Zn, Iyodium) sedangkan untuk vitamin hampir semua diperlukan untuk keperluan penetasan. Jangan khawatir jika anda telah memberikan Nutrisi yang baik dan cukup pada induk kenari, biasanya telur juga tidak akan kekurangan nutrisi.     

4. Telur Burung Kenari Kelebihan dan kekurangan kalsium 

Jika kelebiha kalsium menyebabkan telur keras karena cangkangnya tebal, sehingga embrio sulit keluar dari telur, karena telur tidak bisa pecah.

Jika kekuranga kalsium maka telur kenari akan sangat rawan pecah karena cangkangnya tipis, jadi terkena goncangan sedikit saja akan pecah. 

Solusinya berikan makanan yang seimbang pada induk burung kenari agar telur tidak mal kalsium atau hipercalsium.  

B. Faktor external yang mempengaruhi telur burung kenari tidak menetas
 
1. Faktor external dari induk

a. Induk burung Sering meninggalkan sarang  
 
Telur burung memerlukan konsistensi suhu dan pengeraman di periode awal pengeraman dan periode akhir pengeraman. Tentunya anda tidak akan mengamai hal ini jika ada mengunakan alat tetas telur.
Tahukah anda penyebab induk burung sering meninggalkan kadang? Biasanya penyebab utama induk burung meninggalkan sarang saat mengerami adalah disebabkan oleh kutu/tungau yang menempel di sarang, bahkan ditelurnya sendiri. Kutu da tungau yang sudah sangat banyak tak jarang membuat burung tidak nyaman dan sering keluar, bahkan banyak orang mengalami hal ini yaitu ketika induk burung mereka mematoki telur sendiri (dan takjarang banyak yang pecah telurnya).

Solusinya adalah segera periksa benarkah banyak kutu/tungau/ semut didalam sarangnya, jika iya segera semprot dengan cairan desinfektan. Nah anda tidak mungkin mengalami hal ini jika setiap minggu anda rajin membersihakan kandang dan menyemprotkan desinfektan. Biasanya cairan yang sering digunakan adalah merek seperti FreshAves.

b.Induk burung digoda sang jantan      

Hati-hati jika memberi ekstafood pada saat burung betina sedang mengerami, terutama 3 hari diawal dan tiga ahri periode akhir pengeraman, karena perlu konsistensi suhu dan pengeraman. Jika sampai burung induk betina digoda sang jantan karena sang jantan over bir4hi maka jangan salah kalu telur anda nati tidak menetas. Bukan berarti induk betina mau melayani namun si induk ini akan stress dan akan mematok2 telor sendiri jika sudah terlalu stress karena rayuan sang jantan. Solusinya adalah dengan memasukan pejantan kedalam sangkar namun masih dalam tempat pengeraman, dan kurangi porsi EFnya.
  
2. Faktor ekternal Lainnya

a.  Kesalahan pengunaan alat penetas telur

Nah bagi anda yang pemula dalam mengunakan mesin penetas telur sebaiknya anda membaca dengan cermat mengenai cara pengunaan, pengaturan baik suhu, kelembaban, cahaya, frekwensi pemutaran telur, dan bahkan kadar oksigen yang harus tepat semua. Mesin penetas telur tentunya memiliki ke lebihan dan kekurangan tentunya banyak kelebihanya jika anda seudah menguasi ilmunya.

b. Getaran dari luar

Untuk perkembangan embrio yang bagus adalah kondisinya minim getaran. Jika ada menangkarkan burung didekat rel kereta api, atau pabrik mesin dengan tingkat getaran besar ini menyebabkan embrio telur jarang bisa menetas, bahkan anda bisa mengalami kecacatan fisik pada burung jika burung bisa sampai menetas.



Cenderawasih Botak - Cicinnurus respublica

by 17:54:00
Cenderawasih Botak - Cicinnurus respublica


Cenderawasih Botak atau Cicinnurus respublica merupakan burung berkicau yang ukurannya kecil, panjangnya sekitar 21 cm. Burung jantan punya bulu berwarna merah dan hitam, tengkuknya kuning serta mulut hijau terang. Kulit kepala burung ini berwarna biru muda, mungkin itu yang menyebabkan namanya Cenderawasih Botak.
Burung cantik ini hanya ditemukan di dataran rendah. Tepatnya di pulau Weigo dan Batanta, Raja Ampat, Papua Barat. Makanan burung Cenderawasih Botak berupa buah-buahan dan serangga kecil.

Wilson’s Bird of Paradise berukuran lumayan kecil sampai dengan 21 cm. Burun jantan adalah berwarna merah dan hitam dengan jubah kuning di leher, mulut hijau muda, kaki biru dan dua bulu ekor berwarna unguyang melengkung. Semetara itu betina berwarna kecoklatan dengan mahkota biru.

Merupakan endemik Indonesia, dengan daerah penyebaran di bukit dan hutan hujan dataran rendah Kepulauan Waigeo dan Batanta dari Papua Barat.


Astrapia Ribbon-tailed (Astrapia mayeri)

by 20:05:00
Astrapia Ribbon-tailed (Astrapia mayeri) 


Ini adalah salah satu burung cendrawasih yang paling spektakuler. Namanya Astrapia Ribbon-tailed dan memiliki bulu ekor terpanjang dalam kaitannya dengan ukuran tubuh, panjangnya mencapai lebih dari tiga kali panjang tubuhnya. 

Panjang burung dewasa mencapai 32 cm dengan ekor burung jantan yang bisa mencapai 1 meter. Burung jantan memiliki warna hitam dan hijau zaitun sedangkan burung betina berwana coklat. Burung jantan memilki ekor panjang berbentuk pita berwarna putih. Daerah penyebarannya ada di bagian tengah Pulau Irian. 


Burung Cendrawasih ini yaitu satu diantara burung cendrawasih yang paling spektakuler. Namanya Astrapia Ribbon-tailed serta mempunyai bulu ekor terpanjang dalam hubungannya dengan ukuran badan, panjangnya meraih kian lebih tiga kali panjang badannya. Panjang burung dewasa meraih 32 cm dengan ekor burung jantan yang dapat meraih 1 mtr.. Burung jantan mempunyai warna hitam serta hijau zaitun sedang burung betina berwana coklat. Burung jantan memilki ekor panjang berupa pita berwarna putih. Daerah penyebarannya ada dibagian tengah Pulau Irian.

Astrapia Ribbon-tailed (Astrapia mayeri) ini adalah salah satu burung cendrawasih yang paling spektakuler. Namanya Astrapia Ribbon-tailed dan memiliki bulu ekor terpanjang dalam kaitannya dengan ukuran tubuh, panjangnya mencapai lebih dari tiga kali panjang tubuhnya.


Astrapia mayeri bisa sampai 32 cm (tanpa termasuk ekor laki-laki, yang dapat lebih dari 1 meter), burung hitam beludru surga. Yang Jantan memiliki bulu warna-warni hijau dan perunggu zaitun, dan dihiasi dengan bulu-bulu hias "bola" di atas tagihan dan dua sangat panjang, pita-seperti putih bulu ekor. Sedangkan yang Betina adalah burung cokelat dengan kepala warna-warni.

Astrapia Pita-ekor didistribusikan dan endemik hutan subalpine di bagian barat dataran tinggi tengah Papua Nugini. Seperti banyak burung hias lainnya dari surga, laki-laki adalah poligami. Para Astrapia Pita-ekor burung terbaru dari surga untuk ditemukan.






Hummingbird-Rufous-tailed

by 20:27:00

Hummingbird-Rufous-tailed




Life History

Food

Rufous-tailed Hummingbirds are nectar-feeders, feeding on Heliconia, banana, and coffee flowers (Greenberg et al. 1997). Since nectar is low in protein, they also feed on small insects (Remsen et al. 1986). This species is also a common visitor to human-made feeders filled with a sugar-water mixture.



Behavior

This species is extremely aggressive and territorial (Stiles and Skutch 1989). They dive at other hummingbirds or large insects (such as butterflies) that invade their feeding area (Primack and Howe 1975, Boyden 1978). While aggressive, they sometimes form loose nesting colonies (Weller 1999). Like many (if not most) other hummingbird species, since their metabolic rates are so high, Rufous-tailed Hummingbirds go into a torpor state at night and on colder days to conserve energy.
Territoriality

Rufous-tailed Hummingbirds can be extremely territorial over preferred feeding sites (Stiles and Skutch 1989). This can include both patches of flowers and man-made feeders.



Sexual Behavior

Rufous-tailed Hummingbirds are polygynous. Males will often become territorial over an area of flowers, presumably for courting a female.
Social and interspecific behavior

This species is aggressive, both towards others of its species and other species. While aggressive, it will sometimes nest colonially. They will often cohabit a man-made feeder with other hummingbirds, though Rufous-tailed Hummingbirds often spend more time chasing off other birds (and insects) than tolerating their presence (personal observation).



Predation

Very few animals are able to prey on adult hummingbirds, but chicks and eggs are vulnerable to nest predators, including domestic cats and small birds of prey.
Reproduction

The breeding season for this species varies greatly due to its large range. In Oaxaca, southern Mexico, breeding is from March-August (Binford 1989). Breeding is from February-November in northeastern Costa Rica (Wolfe 2009). Nesting may be year round in Panama, but with a peak from January-May (Skutch 1931). Nests reported from Colombia in February and August (Hilty and Brown 1986).



Females usually choose small trees or bushes as nesting sites, from 0.6-6 m above the ground (Skutch 1931). The cup nest is usually made from plant fibers, leaves, and cobwebs and is covered with lichen and moss. A new nest will be rebuilt if the original is destroyed (Stiles and Skutch 1989, Weller 1999).

Females usually lay 2 eggs. The incubation period is 15-16 days. Young fledge at around 18- 22 days old, though they will not become independent of their mothers under around day 58 (Skutch 1976). The female provides all of the parental care.



Populations and Demography

The Rufous-tailed Hummingbird global population is estimated to be between 500,000 to 4,999,999 individuals (BirdLife International 2009). While the population trend is undetermined, it is not believed to be decreasing (IUCN 2009). There is no information related to topics such age at first breeding, life span and survivorship, dispersal, or population regulation.


Powered by Blogger.